Senin, 20 Desember 2010

Sejarah lagu Natal



Share
Mumpung masih dalam suasana menyambut natal saya mau berbagi info tentang lagu - lagu Natal yang populer
Malam Kudus (Silent Night)
Ini adalah lagu natal sejati yang diciptakan oleh Joseph Mohr
(lirik) dan Franz Xaver Gruber (melodi), dua orang pekerja sebuah
gereja di Austria. 185 tahun yang lalu, lagu ini dikumandangkan
pertama kali di gereja mereka dalam sebuah perayaan malam Natal.
Petikan gitar (organ gereja saat itu sedang rusak) mengiringi Bapak
Joseph dan Franz plus paduan suaranya bernyanyi dengan bahasa
mereka "Stille Nacht! Heilige Nacht", tanpa pernah berpikir bahwa
lagu itu akan menjadi "lagu wajib" di setiap gereja di seluruh
dunia saat Natal.
Karl Mauracher, seorang ‘tukang’ reperasi organ datang ke gereja
itu dan membawa pulang catatan lagu itu bersamanya. Karl kemudian
membawa catatan itu keluar dari negara Austria dan entah bagaimana
bisa sampai ke tangan orang-orang lain dari berbagai profesi dan
dari berbagai negara. Lagu itu kemudian terkenal dimana-mana.
Keindahan nada dan kata-katanya telah ‘menyentuh’ orang tanpa
halangan budaya atau bahasa, hinga kini.

Kesukaan Bagi Dunia (Joy to the World)
Lirik lagu ini diambil langsung dari Alkitab, tepatnya Mazmur 98,
oleh seorang Inggris bernama Issac Watts tahun 1719. Seratus tahun
kemudian, pencipta lagu berkebangsaan Amerika, Lowell Mason,
menciptakan nada untuk lagu itu. Jadilah lagu "Joy to the World"
sebagai salah satu hymne Natal yang indah.
White Christmas
ASCAP (The American Society of Composers, Authors and Publishers)
menetapkan lagu ini sebagai lagu Natal yang paling sering
dinyanyikan dalam kaset rekaman sepanjang sejarah, dengan lebih
dari 500 versi dalam 25 bahasa. Lagu ini dinyanyikan oleh Bing
Crosby pertama kali tahun 1942 dalam sebuah acara musikal. Irving
Berlin si pencipta lagu itu sebenarnya kurang pd dengan lagunya.
Tetapi selera pasar berkata lain. Para pendengar yang saat itu
berada di tengah-tengah Perang Dunia II, menyukai liriknya yang
dirasakan sanggup menghibur mereka yang sedang menghadapi perang
pada saat Natal. Sekarang, lagu White Christmas menjadi favorit
banyak orang.
Gita Surga Bergema (Hark, The Herald Angels Sing)
Charles Wesley (adik dari John Wesley pendiri Gereje Methodist),
menciptakan lirik lagu sebanyak lebih dari 3000 buah termasuk
lagu "Hark, the Herald Angels Sing" ini. Sedangkan melodinya
diciptakan oleh seorang pemusik bernama Felix Mendelssohn. Lagu
Natal yang dikenal dengan irama cepat ini, seharusnya dinyanyikan
secara lambat dan khidmat, seperti keinginan para penciptanya.
Keinginan itu memang tidak ‘dikabulkan’ oleh William Cummings
pemublikasi lagu tersebut tahun 1955. Felix dan Charles tidak bisa
protes lebih lanjut karena ketika lagu mereka dipublikasikan,
mereka berdua sudah keburu dipanggil Tuhan.
Jingle Bells
Lagu ini memiliki cerita yang menarik. Tahu mengapa? Karena lagu
ini sama sekali bukan lagu Natal. Tahun 1859, James Pierpont
menciptakannya sebagai lagu ‘kebangsaan’ pertandingan kebut-kebutan
antar kereta luncur (sleigh ride). Perlombaan itu hanya diadakan
saat musim dingin tiba, karena salju adalah media utama bagi kereta
luncur. Pierpont yang adalah seorang penggemar kuda dan adu cepat
pada masa itu, merasa perlu menciptakan sebuah lagu riang untuk
dinyanyikan saat pertandingan.
Arti lirik refrain lagu itu kurang lebih demikian "Bel berbunyi
sepanjang jalan, sangatlah menyenangkan naik diatas kereta luncur
yang dibawa oleh seekor kuda". Entah apa yang menyebabkan lagu
Jingle Bells akhirnya diasumsikan sebagai lagu Natal.
Dari beragam keunikan lagu-lagu Natal, intinya hanyalah satu,
yaitu untuk membawa suasana kehangatan Natal itu sendiri dalam
setiap hati orang yang menyanyikan dan mendengarkannya.

--------  Selamat hari Natal 2010  -------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar