Tana Toraja memiliki kekhasan dan
keunikan dalam tradisi upacara pemakaman yang biasa disebut Rambu Tuka.
Di Tana Toraja mayat tidak di kubur melainkan diletakan di Tongkanan
untuk beberapa waktu. Jangka waktu peletakan ini bisa lebih dari 10
tahun sampai keluarganya memiliki cukup uang untuk melaksanakan upacara
yang pantas bagi si mayit. Setelah upacara, mayatnya dibawa ke
peristirahatan terakhir di dalam Goa atau dinding gunung.
Tengkorak-tengkorak
itu menunjukan pada kita bahwa mayat itu tidak dikuburkan tapi hanya
diletakan di batuan, atau dibawahnya, atau di dalam lubang. Biasanya.
musim festival pemakaman dimulai ketika padi terakhir telah dipanen.
Biasanya akhir Juni atau Juli, dan paling lambat bulan September.
Menuju Kesana
Perjalanan Udara:
Dimulai dari lapangan terbang Hassanudin. Makasar atau Ujung Pandang,
Proses ke Tana Toraja melalui lapangan terbang Rantepao didekat Makle,
24 Km arah selatan dari Rantepao dan dari sana akan ada layanan bus ke
kota.
Perjalanan Darat:
bus ke Rantepao ke Ujung Pandang tiap harinya memakan waktu
perjalanan selama kurang lebih 8 jam termasuk istirahat untuk makan.
Tiket harus dibeli di kota, tapi berangkat dari terminal Bus
Panaikan.20 menit keluar dari kota dengan menggunakan Bemo. Bus ini
biasanya pergi pada pagi hari ( jam 7 pagi) Siang Hari ( jam 1 siang)
dan pada malam hari (jam 7 malam). Beberapa perkumpulan di Rantepao
kembali ke Ujung Pandang lagi. Basanya bus yang berangkat disesuaikan
dengan jumlah penumpang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar